Olahraga sebagai Ujung Tombak Revolusi Mental
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/fio/thumbnail/1a4cbd85-3b7f-47f1-9d64-c880ca418901.jpeg)
FIO.unesa.ac.id, Revolusi mental perlu digalakkan untuk perubahan masyarakat Indonesia menuju pola berpikir yang baik. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukanaktivitas olahraga yang mengajarkan nilai sportivitas, kerja sama, dan kedisiplinan. Terkait hal tersebut, Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) menggelar Webinar Nasional dengan tema “Olahraga Sebagai Ujung Tombak Revolusi Mental”melalui platform zoom dan kanal youtube Official Unesa, (24/11).
Webinar yang dilaksanakan dalam rangka menyambut HUT Unesa ke-56 ini menghadirkan tiganarasumber, yaitu Staff Khusus Presiden Republik Indonesia, Prof. Drs. H.Mohamad Nasir, Ak., M.Si., Ph.D., Gubernur Jawa Timur, Khofifah IndarParawansa, serta Guru Besar FIO Unesa, Prof. Dr. I Made Sri Undy Mahardika,M.Pd.
Rektor Unesa, Prof. Dr. H. Nurhasan, M.Kes. dalam sambutanya menyampaikan mengenaimegatrend dunia tahun 2045 yang memiliki dampak besar bagi generasi muda. CakHasan juga mengajak peserta untuk membantu pemerintah menyiapkan generasi mudayang memiliki kesehatan fisik dan mental untuk memimpin tahun 2045. “Marilahkita didik generasi ini dengan nilai-nilai sportivitas, kejujuran, integritas,kerja sama, kedisiplinan, dan komitmen. Semua itu bisa diajarkan di aktivitasolahraga, dibentuk di olahraga, dan bahkan menjadi budaya di olahraga,” ujarCak Hasan.
Dalam acara webinar ini, Moh Nasir mengungkapkan jika Indonesia sudah saatnyamelakukan revolusi mental, khususnya di bidang pendidikan. Hal tersebutdidasarkan pada hilangnya nilai-nilai integritas. “Indonesia perlu revolusimental, hal ini karena kita membiarkan praktik-praktik dengan cara yang tidakjujur, tidak memegang etika dan moral, tidak bertanggung jawab, dan tidak bisadipercaya,” ujar Stafsus Presiden tersebut.
Lebih lanjut, Moh Nasir mengungkapkan jika revolusi mental bisa dimulai dariperubahan pola pikir dan perilaku yang berkebalikan. “Contohnya dari berpikiryang negatif menuju berpikir yang positif saja, dari kebiasaan bohong menujuperilaku jujur, dan dari tidak disiplin menjadi disiplin tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, Made Sri Undy berpendapat jika olahraga ujung tombak revolusi mentalmelalui perkembangan karakter dinilai bisa dilakukan melalui model konseptualhubungan olahraga dengan karakter yang menghasilkan mental. “Ada aktivitasolahraga yang di dalamnya ada nilai-nilai olahraga, kemudian dipadu olehnilai-nilai individu masing-masing yang di dapat dari pendidikan keluarga,sekolah, dan masyarakat. Inilah yang akan mengubahnya menjadi karakter,kemudian akan mengubahnya menjadi mental yang diaplikasikan di kehidupan,” ujarMade.
Made juga menjelaskan lebih lanjut mengenai nilai-nilai olahraga yang perlu dimilikidan dijadikan tujuan dalam pembelajaran PJOK. “Nilai tersebut seperti, rasahormat, tanggungjawab, kepedulian, kejujuran, keadilan, kerja sama, disiplin,dan toleransi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Prov. Jatim,
Drs. Supratomo, M.Si., selaku delegasi dari Gubernur Jawa Timur lebih fokusmenjelaskan mengenai konsep kerja Pemprov Jatim dalam mendukung revolusi mentaldi Jawa Timur yang lebih dikenal dengan “Jatim Seger”.
Jatim Seger sendiri merupakan upaya yang diusahakan Gubernur Jatim untuk membuatmasyarakat Jawa Timur untuk aktif bergerak. “Artinya senang berolahragasehingga olahraga menjadi bagian dari kehidupan dengan kegiatan olahraga apapunyang disukai dari jenis permainan sampai beladiri,” pungkasnya. (ay/humas)
Share It On: