Merdeka Belajar dari Perspektif Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Sekolah
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/fio/thumbnail/178fe811-5092-4058-a1a1-e5eb52e29dea.png)
FIO.unesa.ac.id, Surabaya - Merdeka belajar dalam pembelajaran PJOK, salah satunya adalah membiarkan siswa bergerak sesuai dengan kesenangan mereka menggunakan fasilitas yang disiapkan dan sengaja dirancang oleh guru untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa. Memang akan terkesan terjadi pembiaran dalam aktivitas belajar, seakan-akan siswa dibebaskan melakukan berbagai aktivitas belajar dengan sendirinya. Untuk mengontrol hal tersebut, peran guru harus semakin kuat pada sisi monitoring dengan menggunakan berbagai strategi yang sesuai agar aktivitas siswa sesuai alur untuk dapat mencapai tujuan belajar yang telah dirumuskan. Begitulah yang dikatakan oleh Prof. Dr. Ali Maksum, M.Si. ketika memaparkan materinya dalam acara Temu Ilmiah Pendidikan Jasmani dengan guru PJOK di Kota Surabaya dengan tema “Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka Ditinjau dari Perspektif Pendidikan Jasmani” yang berlangsung pada Sabtu, 14 Maret 2020 di Gedung U1 lantai 3 Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Surabaya.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Drs. Gatot Darmawan, M.Pd. Kegiatan ini rencananya akan dilakukan dalam bentuk kegiatan tahunan yang bekerjasama dengan guru-guru PJOK dari KKG dan MGMP PJOK kota Surabaya. Temu Ilmiah ini merupakan tempat bertukar pikiran para pelaku bidang pembelajaran Pendidikan Jasmani yang meliputi para guru, mahasiswa, dosen, dan peneliti. Jumlah total peserta terdaftar pada temu ilmiah ini mencapai 93 peserta yang terdiri atas 50 guru PJOK, 27 dosen, dan 16 mahasiswa.
Selain topik utama yang disampaikan oleh narasumber utama, juga dipaparan hasil penelitian para dosen jurusan Pendidikan Olahra tentang: (1) kebugaran jasmani siswa oleh Dra. Sasminta Christina Yuli Hartati, M.Pd.; (2) status gizi siswa oleh Faridha Nurhayati, S.Pd., M.Kes.; (3) kemampuan motorik siswa oleh Dr. Nanik Indahwati, M.Or; (4) kompetensi guru PJOK oleh Bayu Budi Prakoso, S.Pd., M.Pd.; dan (5) tanggapan stake-holder dan alumni jurusan Penor tentang lulusan jurusan Penor FIO Unesa oleh Dwi Lorry Juniarisca, S.Pd., M.Ed. Bahan paparan dapat didownload dalam web jurusan Pendidikan Olahraga pada menu download.
Setelah hasil pemaparan hasil penelitian oleh lima dosen, selanjutnya digelar acara tanya-jawab. Penutupan diisi dengan penyerahan dokumen hasil penelitian dan sertifikat secara simbolis kepada lima guru PJOK yang menjadi subjek penelitian pada tahun 2019. (bbp)
Share It On: